Bagi kebanyakan praktisi dunia esoterik dan mistik khususnya yang memiliki sejarah atau keilmuan yang berakar tradisi dari Tibet dan India, nama SHAMBALLA tidak asing lagi. Namun, apa yang dimaksud Shamballa ini ternyata masih sedikit yang membahas atau memahaminya. Oleh sebab itu, kali ini penulis mencoba menmberikan sedikit uraian mengenai Shamballa.
Pengertian Shamballa pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi tiga, yakni :
- External : Merupakan nama tempat yang berasal dari bahasa Sansekerta kuno (ancient Sanskrit place), yang menggambarkan sebuah tempat atau daerah yang diatasnya terdapat sebuah ‘kerajaan’ mistik yang dilindungi/ dikelilingi oleh deretan pegunungan dan diyakini merupakan pusat dari kekuatan spiritual atau mistik dunia. Ada berbagai versi yang menggambarkan letak dari ‘kerajaan’ atau ‘mystic lost land’ ini. Ada yang mengatakan Shamballa beada di sekitar Asia Tengah. adapula yang menggambarkannya berada di antara Gurun Gobi Mongolia, Pegunungan Kun Lun China, Tibet atau daerah sekitarnya. Tercatat pernah ada ekspedisi oleh bangsa Russia pada tahun 1923 yang melakukan perjalanan di daerah pegunungan Kokushi namun mereka tidak pernah kembali lagi atau berhasil keluar dari tempat tersebut. Ada selentingan (rumor) yang mengatakan bahwa ada terowongan yang menghubungkan tempat tersebut dengan Istana Potala di Lhasa. Namun adapula yag mengatakan bahwa Shamballa bukan berada di bumi ini, melainkan di dimensi lain (diceritakan oleh Nicholas Roerich dalam bukunya En route from Mongolia to India in 1928). Bahkan Roerich mengaku pernah menemui seorang Lama misterius di jalan Darjeeling-Ghoum road, yang kemudian disebut oleh para bhiksu dari Ghum sebagai Lama yang berasal dari Shamballa.
- Dalam pengertian Internal, Shamballa merupakan sebuah kebijaksanaan Internal yang dilambangkan dengan Dharma Chakra Mandala, yang menunjukkan hubungan erat dan keharmonisan antara Tubuh, Ucapan dan Pikiran
- Dalam pengertian yang bersifat Esoterik, Shamballa dikatakan sebagai Tathagatagarbha yang merupakan esensi dari berbagai hal atau manifestasi, yang melampaui kondisi ada dan tiada, serta kondisi yang menetralkan Samsara dan Nirvana.
Ketika kita melihat SHAMBALLA dari pengertian pertama, atau Shamballa External, maka banyak sekali versi yang muncul mengenai keberadaannya dan hal ini kembali pada berbagai keyakinan dari mereka yang ‘in touch’ dengan kondisi spiritual tertentu. Tidak hanya di kalangan kelompok Buddha Tibet yang membahasnya, namun juga para petualang spiritual seperti H.P. Blavatsky, pendiri dari Theosophical Society sampai beberapa penulis seperti Roerich dan Alice Bailey. Memang sangat menarik, terutama bila kemudian digambarkan bahwa di kerajaan ini banyak “superhuman beings” (bukan Super Hero dalam film marvel), yakni mereka yang telah mencapai transformasi spiritual tingkat tinggi seperti Ascended Masters berada.
Artikel ini sekadar menambah pengetahuan saja, jadi sekali lagi artikel mengenai kerajaan mistis ini sebagaimana beberapa mitos di tanah air, bukanlah tujuan akhir dari transformasi spiritual. Namun hikmah di balik berbagai cerita mungkin saja memberikan pembelajaran, namun semuanya kembali kepada keyakinan masing-masing. Semoga bermanfaat !