Proses Penyembuhan Energi Reiki

Reiki Secara sederhana Reiki berarti Universal Life Force Energy atau energi vital yang kita peroleh dari alam semesta yang menggunakan teknik tertentu seperti chanelling sehingga praktisi mampu menyalurkannya kepada pasien. Reiki memiliki ratusan bahkan mungkin ribuan tradisi atau varians yang masing-masing memiliki sensasi vibrasi yang tidak semuanya sama, ada yang halus, ada yang lebih kuat, adapula yang menggunakan simbol-simbol esoteris, adapula yang tidak, dan masih banyak lagi karakter yang membedakan antara tradisi yang satu dengan yang lain.

Dalam praktek penyembuhan, misalnya dalam Kundalini Reiki, vibrasi energi yang muncul adalah lebih kuat dari Reiki Usui karena Kundalini Reiki telah menggabungkan the power of Reiki dan the power of Kundalini, dimana yang satu berasal dari semesta dan yang kedua berasal dari dalam tubuh praktisi sendiri.  Reiki Usui tingkat 3 (Master) pada dasarnya memiliki vibrasi energi yang kurang lebih sama dengan Kundalini Reiki tingkat pertama.

Pada dasarnya proses penyembuhan dengan Reiki bersifat universal dan bisa diikuti oleh siapa saja yang sedang menderita sakit. Reiki merupakan sebuah keajaiban (miracle) karena energi penyembuhannya bisa dirasakan langsung dalam satu sesi terapi dan banyak sekali kesembuhan dalam hitungan menit, namun berbeda-beda lamanya untuk penyakit yang berbeda. Beberapa faktor dan hal penting yang perlu diketahui dalam proses penyembuhan dengan energi Reiki ini adalah sebagai berikut:

  • Lama riwayat dan jenis penyakit, apakah terkait dengan syaraf, organ dalam tubuh, atau lainnya. Namun lamanya sesi terapi tidak selalu garis lurus dengan lama riwayat atau jenis penyakit. ini bukan standar baku, karena Reiki adalah energi Ilahiah, maka atas izin Tuhan YME, bisa terjadi miracle dimana penyakit kronispun bisa sembuh dalam satu sesi terapi saja.
  • Kesediaan pasien untuk menerima penyaluran energi Ilahiah ini karena ketika pasien menolak maka energi penyembuhan yang disalurkan juga tidak optimal. Reiki tidak seperti Hypnosis yang menggunakan sugesti verbal, sehingga tidak perlu menggunakan induksi maupun sugesti-sugesti dalam penyembuhannya. Yang dibutuhkan adalah baik pasien maupun praktisi atau healer sama-sama ikhlas, atas izin Tuhan YME sesi terapi tersebut bisa berjalan dengan lancar.
  • Dalam Reiki baik pasien maupun terapis tidak perlu capek-capek memfokuskan energi dan pikiran seperti pada tenaga dalam pada umumnya, sebab Reiki hanya membutuhkan kondisi rileks, dapat disalurkan cukup di satu bagian tubuh seperti punggung pasien untuk diniatkan mengalir ke seluruh bagian tubuh pasien.  Bisa juga dengan terapi langsung ke bagian yang sakit atau bermasalah.
  • Reiki tidak membutuhkan analisa atau diagnosa seperti halnya medis, karena energi alam ini akan mengalir secara menyeluruh dan langsung diserap oleh bagian tubuh yang sakit (membutuhkan energi positif). Ketika kebutuhan tersebut tercukupi otomatis energinya akan berhenti. Jadi tidak perlu khawatir terjadi overdosis.
  • Reiki sangat aman bagi siapa saja termasuk bayi dan ibu yang sedang hamil.  Khusus terapi pada mata, sebaiknya mata dalam posisi tertutup.
  • Energi Reiki yang dirasakan oleh pasien bisa berbeda-beda, misalnya terasa hangat, terasa ada getaran atau gerakan pada otot dan syaraf tertentu, bisa pula terasa dingin (biasanya karena blok energi), dan sebagainya.
  • Pada kasus seperti stroke, kram dan syaraf terjepit biasanya dibutuhkan waktu per sesi kurang lebih 15-40 menit, dan dapat dilakukan berulang-ulang dalam satu hari untuk mempercepat proses penyembuhan.  Untuk kram kaki, leher, atau tangan biasanya perlu waktu lebih singkat dan sembuh dalam satu sesi saja.
  • Pada penyakit tumor dan kanker, dibutuhkan waktu yang lebih lama tergantung dari seberapa kronis penyakit dan besarnya ukuran tumor atau kanker tersebut. Dibutuhkan waktu bisa sampai 2, 3, 4 bulan bahkan lebih dengan misalnya terapi 3x seminggu dengan waktu per sesi kurang lebih 30 menit. Semakin sering sesi terapi dilakukan akan banyak mengurangi lamanya waktu atau sesi untuk proses penyembuhan.
  • Namun, hal terpenting yang perlu digarisbawahi bahwa Reiki bukan magic dan tidak bisa merubah takdir terkait dengan kematian, sehingga jika seseorang sudah waktunya “kembali” kepada Sang Pencipta, maka Reiki juga tidak bisa membantu.  Reiki hanyalah salah satu terapi yang bagi mereka mendapatkan kesembuhan atau pemulihan dari penyakit berat yang mengancam kehidupan, adalah sebuah “Jodoh” karena perkenan Tuhan YME.
  • Kadangkala dalam penyakit-penyakit tertentu,dalam satu atau dua sesi pasien merasakan penyakitnya sembuh, namun karena faktor psikis maupun psikologis pasien misalnya gangguan emosional yang terjadi, maka penyakit atau gangguan kesehatan pasien tersebut bisa terjadi lagi. Oleh sebab itu, pasien seharusnya mengetahui apa yang ia harus hindari agar energi tubuhnya senantiasa stabil.  Jadi, adalah mitos yang sering beredar jika dikatakan bahwa Reiki menggunakan kekuatan jin karena sehabis terapi dan sembuh tapi esoknya merasa sakit lagi.
  • Reiki bisa dilakukan baik jarak dekat maupun jarak jauh, biasanya ada teknik tradisinya.  Namun pada dasarnya hal ini ilmiah karena terkait dengan hukum fisika dimana energi tidak terbatas oleh ruang dan waktu.  Hasil yang diperoleh dari terapi ini juga sama baiknya.

 

Demikian sekilas penjelasan dari penulis mengenai Reiki dan proses penyembuhannya.

Semoga bermanfaat !