Sejak dulu ketika kita mempelajari berbagai keilmuan, seringkali kita menghadapi berbagai “hambatan” berupa waktu lamanya pelatihan apalagi yang bersifat tradisional yang banyak menggunakan ritual, puasa (mutih, ngalong, dan sebagainya), tirakat di tempat angker, belum lagi manfaat yang diperoleh seakan-akan parsial tidak komprehensif, misalnya dalam teknik penyembuhan, tenaga dalam, pembangkitan kemampuan telepatik atau metafisik dan lain-lain. Untuk menguasai satu per satu tradisi ini memakan waktu berminggu-minggu, bahkan bulanan dan tahunan.
Memang kekayaan khasanah keilmuan di tanah air banyak memberikan warna dalam pembentukan karakter dan rasa percaya diri kita. Sedangkan dalam keilmuan “import” seperti Reiki, Chi dan sebagainya juga memiliki ciri khas dan warnanya masing-masing. Rata-rata untuk mempelajari keilmuan tersebut praktisi harus melalui berbagai tingkatan setidaknya tingkat 1 sampai 3 untuk bisa dianggap sebagai Master dari tradisi tersebut. Semakin sebuah tradisi diisi dengan berbagai ritual dan tingkatan yang semakin banyak, semakin dianggap “Master”, namun untuk menjadi Grand Master sepertinya tidak semudah itu karena banyaknya persyaratan ini dan itu belum lagi dari perasaan kita yang menganggap kita belum punya kemampuan menjadi seorang Guru atau Guru Besar (Grand Master). Ini adalah fenomena dari kekuatan “tradisi” itu sendiri yang memiliki plus dan minus masing-masing.
Sebuah terobosan baru dibuat oleh Master Esoterik Indonesia, Bp Yan Nurindra, yang telah kenyang makan asam dan garam berbagai keilmuan esoterik lokal dan dari luar, ketika beliau di tahun 2003 menemukan keilmuan Prana Shakti, yang bersifat Universal dan memberikan angin segar bagi mereka yang ingin memahami filosofis keilmuan esoterik secara mudah dan hemat waktu dan biaya. Keilmuan ini berbeda dengan tradisi-tradisi keilmuan lain karena sekalipun memiliki 3 tingkatan, yakni Dharana, Dhyana dan Samadhi, namun untuk menjadi Guru berbagai tradisi energi yang memiliki kemampuan spiritual memberikan penyelarasan keilmuan tradisi di bawah kelompok Prana dan kelompok Shakti, seorang praktisi cukup mempelajari pada tingkat pertama saja (Dharana), karena penyelarasan keilmuan yang diberikan dalam Abhiseka dan Shaktipat Prana Shakti Dharana mampu membuka semua dimensi keilmuan yang ada di alam semesta, termasuk di dalamnya energy healing, tenaga dalam dan mengasah kemampuan telepatik/ metafisik. Namun, karena sifatnya yang Filosofis, maka Prana Shakti tidak mengajarkan detil teknik dari berbagai tradisi energi yang ada. Adapun chanelling ke berbagai tradisi energi semesta bersifat apresiasi saja. Untuk mengetahui detil dari teknik tradisi baik Reiki seperti Reiki Usui, Reiki Tummo, Reiki Kundalini, Seichim dan lain-lain praktisi dapat mempelajarinya dengan cara membaca buku-buku terkait, konsultasi dengan praktisi energi tersebut dan browsing di internet (Dalam praktek pengajaran, bisa saja seorang Prana Shakti Master memberikan bonus materi tradisi energi tertentu yang tujuannya untuk memberikan wawasan dan pengetahuan teknik dan fungsi energi dari tradisi energi dimaksud).
Jika dalam tradisi biasa, untuk mencapai kundalini menembus chakra mahkota, seorang praktisi yang telah mencapai level 3 atau lebih tinggi baru memperoleh penyelarasan penuh, sedangkan dalam Prana Shakti, pada tingkat Dharana, telah diberikan pembangkitan atau shaktipat secara sempurna, bahkan penyelarasan makro dan mikrokosmos Prana Shakti dalam tingkat ini bisa dilakukan hanya dalam tiga jam pelatihan saja. Luar biasa, bukan?
Konsep tradisi energi berbeda dengan konsep Prana Shakti, karena dalam tradisi energi, manusia dianggap seperti bola lampu yang memiliki kapasitas terbatas sehingga untuk mencapai tingkat Master, perlu beberapa tingkat dan penyelarasan terlebih dahulu, jika tidak maka bohlam tersebut akan “pecah”. Sedangkan dalam Prana Shakti Dharana, semua manusia dianggap sebagai makhluk sempurna ciptaan Tuhan YME, yang atas Izin Nya sekalipun dalam hitungan menit saja, bisa memasuki pencerahan (enlightenment) secara keilmuan, atas perantaraan seorang Prana Shakti Master yang memiliki hak spiritual penyelarasan tersebut (disebut juga Prana Shakti Authorized Instructor dari Prana Shakti International Brotherhood). Dengan demikian kultivasi kesadaran semesta dapat diperoleh praktisi tanpa perlu waktu yang lama dan mengeluarkan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, seorang Prana Shakti Dharana disebut juga sebagai Grand Master of Subtle Energy Traditions, karena disamping bisa mengakses seluruh energi Prana yang ada di alam semesta, juga bisa membangkitkan seluruh Shakti seperti Kundalini, tenaga dalam inti dan sebagainya, bahkan diberikan hak spiritual menjadi Guru dari berbagai tradisi energi.
Berbeda dengan berbagai tradisi keilmuan esoteris pada umumnya, Prana Shakti meditation tidak menggunakan ritual, amalan, mantra, puasa dan sebagainya namun kemampuan yang dibangkitkan hanya atas Izin Tuhan YME, sehingga Prana Shakti bersifat universal dan dapat dipelari oleh siapa saja baik awam maupun praktisi kesehatan, praktisi berbagai tradisi keilmuan dan Master dari berbagai tradisi esoterik, dan lain-lain.
Pada tingkatan kedua, yakni Dhyana, seorang yang telah mendapatkan abhiseka dan shaktipat Prana Shakti Dharana dan memiliki passion menjadi Guru dari Prana Shakti akan mendapatkan penyelarasan khusus langsung dari Prana Shakti Founder. Sedangkan tingkat ketiga adalah Samadhi yang dipegang langsung oleh Founder, Bp Yan Nurindra. Prana Shakti sendiri telah terdaftar pada Departemen Kehakiman Republik Indonesia.
Penulis sendiri adalah Prana Shakti Master senior yang mengikuti pelatihan awal yang diberikan oleh Founder di tahun 2004 dan telah mengajar Prana Shakti Dharana kepada lebih dari 1500 praktisi baik dari berbagai daerah di tanah air maupun dari mancanegara seperti AS, Perancis, Korea Selatan dan Singapura. Jika anda berminat mengikuti pelatihan ini, anda bisa mengikuti sesuai jadwal pelatihan yang dimuat di website ini maupun menghubungi langsung Master Adriansyah, untuk pelatihan privat, kelompok atau Instansi yang memiliki waktu tersendiri (sesuai appointment).
Demikian sekilas informasi mengenai Prana Shakti sebagai keilmuan esoteris yang bersifat filosofis. Semoga bermanfaat !