Prana dan Qi kedengarannya berbeda sama sekali baik nature (sifatnya) maupun aplikasinya. Benarkah? Bagi pemula mereka dianggap berbeda karena kedengarannya Prana lebih berbau esoteris dan banyak digunakan dalam terapi energi, sedangkan Qi terkait dengan meridian dan akupunktur dianggap lebih acceptable (bisa diterima) karena berkaitan dengan akupunktur atau EFT yang sudah lebih dahulu atau lebih banyak dikenal di negara Barat bahkan di Indonesia sebagai teknik penyembuhan alternatif yang telah mendapat pengakuan dari dunia medis. Mari kita lihat konsep mereka berikut ini:
Prana adalah sebutan untuk energi vital atau Life Force, istilah dalam teknik Yoga dari India, sebenarnya adalah nama lain dari Qi (Chi) dalam bahasa Tionghoa, dan Ki dalam bahasa Jepang. Istilah Prana merujuk pada banyak tradisi kuno di dunia terutama di Timur berkaitan dengan konsep energi vital yang bersirkulasi di udara, tumbuh-tumbuhan, hewan, tubuh manusia dan lain-lain, dan merupakan sesuatu hal yang vital dan bersifat tak kelihatan (kasat mata) di bawah atom. Mengapa Prana menjadi kurang acceptable dan masih dianggap esoteris (terbatas pada orang-orang yang memiliki talenta metafisik saja), berikut adalah faktor penyebabnya:
Dari sudut pandang penulis yang juga praktisi dari berbagai tradisi energi di bawah kelompok Prana termasuk Qi di dalamnya, penyebab pertama “kurangnya informasi dan pemahaman aspek ilmiah keilmuan tersebut dari publik” terhadap meditasi Prana atau sejenisnya, adalah karena perkembangan Prana selama ini dominan membawa pemahaman yang bersifat tradisi dengan masing-masing nilai atau keyakinan dan tatacara atau ritual tertentu yang dibuat oleh penemunya, sehingga kesan yang ada di masyarakat bahwa meditasi esoterik rentan menimbulkan pro dan kontra. Dibalik kondisi “esoterism” yang mungkin menjadi andalan penemunya dan bisa kompetitif terhadap tradisi lain, timbul kesan kurang ilmiahnya keilmuan ini.
Penyebab kedua, khususnya terkait dengan perkembangan di negara Barat adalah Qi (atau Prana) sempat memantik ketidakharmonisan dengan FDA, saat Wilhelm Reich, seorang dokter berkebangsaan Austria menemukan kembali Life Force dalam eksperimennya yang terkenal dengan nama “Orgone Energy”. Ia sempat ditahan karena memproduksi dan menjual akumulator orgone, bahkan banyak buku-buku karyanya menyangkut Life Force energy tersebut yang dibakar (source: Chinese Medicine for Beginner, p.12 by Achim Eckert, M.D.)
Namun demikian, dalam perkembangannya berikutnya, konsep Back to Nature kembali bergaung, dan perkembangan keilmuan esoteris khususnya dalam bidang penyembuhan holistik seperti Reiki, Qi dan Prana mulai mendapatkan tempat yang baik dalam dunia medis, salah satunya adalah dengan pemanfaatan terapi holistik energi alam ini di berbagai Rumah Sakit di negara-negara Barat sebagai terapi komplementer untuk menyembuhkan stroke, kanker, dan gangguan kesehatan lainnya. Hal ini juga berkat penemuan teknologi seperti aura photography yang menunjukkan perubahan medan energi tubuh dalam bentuk warna-warna (aura), Brain Imaging dengan hasil positif untuk kesehatan akibat meditasi, dan sebagainya.
Sekarang apakah hubungan antara Prana (atau Qi) dengan Meridian? Supaya lebih kedengaran ekologis, kita pakai istilah Qi versus Meridian saja karena berasal dari bahasa yang sama yakni bahasa Tiongkok. Meridian adalah the channel of Qi, dimana melalui meridian inilah Qi mengalir. Dalam teknik akupunktur dan akupressur yang ditemukan di Tiongkok lebih dari 5000 tahun lalu kita juga mengenal istilah Acupoints, yaitu titik-titik atau tempat dimana seorang akupunkturis atau ahli akupressur melakukan ‘treatment’ melalui jarum atau pijatan. (Dalam keilmuan baru yang merupakan turunan dari akupunktur dan sudah sangat disederhanakan oleh Gary Craig, yakni EFT, istilah Meridian ini masih kental dipergunakan, sedangkan Acupoints lebih banyak dikenal dengan istilah Tapping Points).
Sekalipun Prana dan Qi dalam tataran konsep umum adalah sama-sama berupa energi vital atau Life Force, Teknik mengakses energi Qi yang berorientasi langsung pada energi vital dari alam semesta bisa dilihat pada saat orang berlatih senam Tai Chi (Qi Gong) atau saat mengakses energi Qi untuk penyembuhan melalui terapi Qi Gong. Energi Vital yang berorientasi ke makrokosmos atau Prana bisa dipelajari melalui berbagai teknik esoteris yang bersifat tradisi seperti Prana CKS, Reiki, dan sebagainya (termasuk Qi Gong sendiri), sedangkan Prana Shakti merupakan teknik yang mempelajari secara filosofis energi vital baik makroskosmos maupun mikrokosmos.
Semoga informasi di atas bermanfaat !