Ibarat mata uang logam yang memiliki dua sisi, demikian pula halnya dengan kehidupan kita. Jika ada siang pasti ada malam, ada putih ada pula hitam, ada fakta adapula khayalan. Dualisme inipun terjadi pada tataran ilmu pengetahuan dan spiritual atau metafisis. Berikut ini saya coba melihat peranan hypnosis dalam dunia psikologi yang sekalipun dihadapkan pada dua sisi yang terlihat berseberangan, namun tetap memberikan efek positif penyembuhan gangguan psikologis misalnya trauma masa lalu.
Singkat cerita, kita mengetahui bahwa dalam ajaran agama tertentu diyakini adanya proses reinkarnasi, dimana seseorang atau makhluk hidup mengalami “kehidupan” berkali-kali di dunia ini setelah mengalami kematian. Karena ini adalah masalah keyakinan kita tidak membahasnya lebih detil dan kita juga tidak bisa memberikan opini karena hal itu tentu memiliki dasar secara spiritual tertentu. Kita sebut saja ini menggunakan Pendekatan pertama untuk mempermudah kita melihat faktor pembeda dalam pemakaian teknik Past Life Regression.
Pendekatan kedua yang bisa menggunakan teknik Past Life Regression yakni pada mereka yang menurut ilmu psikologi disebut mengalami gangguan disebut Cryptomnesia. Dalam dunia psikologi, kata ini pertama kali diperkenalkan oleh Theodore Flournoy saat mengamati seorang medium bernama Helene Smith (Catherine-Élise Müller), dimana menurut beliau telah terjadi fenomena psikis (psychism) berupa “latent memories on the part of the medium that come out, sometimes greatly disfigured by a subliminal work of imagination or reasoning, as so often happens in our ordinary dreams.” (memori tersembunyi pada “part” seorang medium yang muncul, kadangkala kondisinya diperburuk oleh daya khayal (imajinasi) atau sebuah penalaran, seperti yang sering terjadi dalam mimpi-mimpi biasa). Smith bisa “melihat penampakan” (clear image) dari tempat yang sangat jauh seperti peradaban di planet Mars dan kehidupan-kehidupan pada masa lalunya. Ia juga menulis komunikasinya dengan Martian dan menterjemahkannya dalam Bahasa Perancis, serta mempopulerkan “automatic writing”. (source: wikipedia)
Cryptomnesia kemungkinan besar terjadi ketika kemampuan untuk memonitor suatu sumber telah mengalami gangguan. Misalnya, ketika seseorang menganggap bahwa hasil atau ide orang lain adalah ide orisinil orang tersebut. Hal ini bisa disebut Plagiarism namun kejadian tersebut bisa juga dipandang sebagai “kebetulan” yang sama antara Si A dan Si B, mungkin dalam rentang waktu yang berbeda menulis tentang sesuatu hal yang sama.(Untuk lebih detil mengenai eksperimen yang dilakukan dan perkembangannya, silakan dibaca di https://en.wikipedia.org/wiki/Cryptomnesia)
Pendekatan ketiga yang memungkinkan terapi Past Life Regression juga bisa dilakukan bagi mereka yang memiliki keyakinan bahwa ada “alam” sebelum seseorang dilahirkan, yakni alam “rahim” (womb), saat proses pembentukan awal mula janin sampai sebelum ia dilahirkan. Teknik ini juga dalam beberapa kasus cukup membantu proses pencarian akar masalah misalnya karena faktor “stress” saat masih di kandungan mendengar kedua orang tuanya sering berantem dengan kata-kata kasar, bahkan secara fisik.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pendekatan 1, 2 dan 3 di atas bisa menggunakan teknik Past Life Regression, namun yang penting diwaspadai adalah terhadap klien yang menderita split of personality ketika sengaja atau tidak sengaja, seorang hypnotherapist melakukan leading saat PLR, atau mengalami depresi berat. Past Life Regression ini memang cukup kontroversial namun seyogyanya ditangani oleh seorang hypnotherapist yang handal dan klien pun memiliki keyakinan personal atas Past Life itu sendiri. Resiko munculnya false memory dan abreaksi bisa saja terjadi. Oleh sebab itu, seorang hypnotherapist yang ingin memberikan PLR haruslah benar-benar menguasai dengan baik dan mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama sesi terapi. Penulis menyarankan penggunakan teknik BRIEF Therapy untuk mengatasi masalah-masalah psikologis karena teknik ini tidak mengutak-atik akar masalah dari klien. Mungkin Age Regression dalam kasus tertentu masih bisa digunakan karena masih dalam koridor timeline kehidupan sekarang, atau metode lain yang lebih safe.
—-
(*) Professor Theodore Flournoy (15 August 1854 – 5 November 1920) adalah seorang Profesor ilmu Psikologi pada University of Geneva, dan ia juga penulis dari buku-buku parapsikologi dan spritism.