Siapakah di antara kita yang selama hidup ini tidak pernah bermimpi? Mungkin tidak ada yang berkata “Saya !”, karena mimpi itu sendiri adalah proses alamiah yang terjadi pada semua orang. Dalam artikel ini penulis ingin mengajak pembaca mencermati mimpi, bukan menterjemahkan arti mimpi seperti yang ada pada primbon-primbon atau literatur yang ada selama ini, karena disamping terlalu luas cakupannya , banyak sekali arti mimpi dan juga tidak bisa diseragamkan atau tidak bisa dipegang sebagai kebenaran mutlak, sekalipun mungkin ada satu atau dua yang kebetulan saja sama dengan yang berlaku dalam kehidupan beberapa orang.
Mimpi sering dikaitkan dengan Rapid Eye Movement (REM), dimana orang yang sedang bermimpi biasanya akan terlihat bola matanya bergerak cepat dalam kondisi mata tertutup (saat tidur). Mimpi bisa berupa mimpi terang, maupun mimpi biasa. Biasanya mimpi terang (lucid dream) akan tetap bisa diingat saat terjaga, sedangkan mimpi biasa tidak. Menurut pengamatan penulis ada proses tertentu yang dialami saat sedang bermimpi, antara lain:
- Ada yang bersifat mengakses gambar-gambar internal dalam pikiran bawah sadarnya atas apa yang pernah terjadi beberapa waktu lalu, atau baru saja terjadi hari itu
- ada yang menunjukkan over-load dari memory atas peristiwa tertentu, misalnya yang bersifat tekanan psikologis berlebih seperti stress dan depresi, kecemasan berlebih atau ketakutan yang amat sangat, sehingga muncul berbagai mimpi buruk
- ada yang menunjukkan aktivitas anchor yang berhasil ditanamkan dalam pikiran bawah sadar baik dari diri sendiri maupun dari luar atas berbagai hal atau peristiwa yang membekas di hati atau menjadi obsesi dalam diri seseorang. Misalnya, seorang yang memiliki keinginan kuat dan sering berlatih berkomunikasi dalam Bahasa Inggris dengan teman-temannya akan me “release” sebagian kata-kata tersebut dalam mimpinya, atau secara refleks muncul dari pikiran bawah sadarnya mengucapkan kata-kata tertentu
- Ada mimpi yang merupakan hasil dari proyeksi kesemestaan dan melepas ego biasanya seseorang merasa bahagia dan tersenyum saat sedang bermimpi
- Ada mimpi yang disebabkan oleh proses memasuki transformasi dari kesadaran rendah menuju kesadaran tinggi dalam hal spiritualitas, seperti mendapatkan wahyu, pencerahan atau hidayah
- Adapula mimpi yang merupakan petunjuk yang diberikan oleh Tuhan YME atas berbagai peristiwa yang akan terjadi (precognition dream)
Dengan memahami sebab-musabab munculnya suatu mimpi dan fenomena yang mengikutinya, maka kita bisa lebih bijak dalam menyikapi berbagai persoalan baik yang kita alami sendiri maupun yang dialami oleh orang lain, seperti keluarga kita atau client kita (jika kita berprofesi sebagai terapis). Dengan demikian, kita tidak dapat langsung menganggap bahwa semua mimpi terkait dengan mistik.
Semoga pembaca bisa mengambil hikmah dari artikel ini dan selamat berbagi dengan orang terkasih!