Para pembaca yang budiman, sejauh ini kita telah memiliki segudang referensi mengenai transformasi diri menuju tingkat spiritualitas yang baik, mulai dari mengenai siapa yang menjadi Master (pembimbing) kita yang mengajarkan berbagai keilmuan sampai dengan berbagai atribut yang dimilikinya sehingga ia layak kita sebut Master. Dalam artikel ini, penulis ingin menyampaikan sedikit ciri-ciri dari manusia yang telah mencapai Kultivasi Kesadaran Spiritual dan perbedaannya dari mereka yang hanya mencapai Kultivasi kesadaran energi semesta.
Kultivasi Kesadaran Energi Semesta:
- Siapapun bisa mencapainya setelah mendapatkan penyelarasan baik makrokosmos dan mikrokosmos
- Menjadi seorang Master bahkan Grand Master esoterik juga bukan hal sulit ketika kesadaran atas dimensi energi itu telah masuk dalam pikiran bawah sadar kita
- Kenaikan Kundalini bisa dicapai bahkan secara spontan namun tidak menjadikan orang tersebut mencapai Kultivasi Kesadaran Spiritual tanpa upaya melalui harmonisasi antara pikiran, ucapan dan perbuatannya. Dengan kata lain, seseorang yang telah mencapai kultivasi kesadaran energi semesta belum tentu memiliki tingkat kesadaran spiritual yang baik atau tinggi. Misalnya, praktisi, Master atau Grand Master esoterik yang masih beranggapan dunia materi adalah segalanya, bahkan masih ‘melekat’ dengan berbagai pola pikir, pola bicara dan pola perilaku yang tidak Ilahiah.
Kultivasi Kesadaran Spiritual:
- Tidak semua orang, bahkan Grand Master esoterik sekalipun bisa mencapai tingkatan ini
- Awal dari kultivasi kesadaran spiritual ini adalah adanya upaya menuju transformasi baik dalam pikiran, ucapan dan perbuatannya yang sedang atau telah dilakukannya.
- Adanya keselarasan antara kehidupan duniawinya dengan Ilahiah.
- Perjalanan dari pencapaian tingkat spiritualitas yang tinggi dimulai dari empati, rasa kasih sayang kepada sesama bahkan kepada semua makhluk yang tumbuh bersamaan dengan pembersihan bathin dari kotoran-kotoran atau nafsu rendah yang membawa pada pengertian atau pemahaman yang salah. Kemudian setelah tercapai hakekat dari hidup dan proses penciptaan semesta ini, seorang spiritualis akan meningkatkan proses transformasi diri menuju pencerahan bathin, sebuah langkah sulit namun pengaruhnya sangat luar biasa. Biasanya seorang spiritualis sejati akan memiliki kemampuan chanelling subtle energy secara spontan karena dengan bangkitnya kesadaran spiritual otomatis terjadi kultivasi kesadaran energi semesta, dan otomatis pula kebangkitan kundalini secara sempurna terjadi.
Dewasa ini banyak yang mengaku sebagai Master atau Grand Master bidang energi Ilahiah namun prakteknya masih sangat dominan cari uang sebanyak-banyaknya. Jadi cukup kontras ketika mereka bercerita tentang spiritualitas, di sisi lain ada unsur ‘paksaan’, ‘ancaman’, ‘sumpah serapah’ dan lain-lain yang keluar dari sang “Guru”. Apalagi jika semua ‘ilmu’ spiritualitasnya ‘dijual’ dengan harga yang fantastis. Hal ini tidak seyogyanya terjadi dan bila terjadi demikian, para praktisi pun seharusnya bisa menangkap sinyal beda antara spiritualitas sejati dan spiritualitas ‘materi’.
Semoga para pembaca dapat memperoleh pencerahan dari artikel yang singkat ini.