Kali ini penulis ingin menceritakan sebuah kisah nyata yang terjadi beberapa tahun lalu saat sedang melakukan perjalanan dinas di sebuah daerah di ujung Timur Indonesia, yakni di Merauke, Papua. Saat itu penulis sedang berdinas di sebuah perusahaan swasta dalam kapasitas sebagai seorang auditor internal. Seperti tahun-tahun sebelumnya, beberapa orang rekan menemui penulis saat tinggal di sebuah hotel dan berikut cerita tersebut dimulai…
Ada seorang teman yang memberitahu penulis bahwa ada seorang perempuan muda, temannya yang berusia sekitar dua puluhan, sering berbicara sendiri pada malam hari seolah-olah ada orang lain yang diajak berkomunikasi. Keesokan harinya ia mengajak teman perempuannya tersebut untuk menemui penulis di hotel. Memang saat ia masuk menemui penulis, perempuan muda itu terlihat sedikit gelisah. Ini disebabkan oleh energi negatif (khodam) yang mengikutinya sudah merasakan aura yang dipancarkan oleh tubuh penulis. Namun saat itu ia belum mau dilakukan pengusiran (exorcism) dari gangguan entitas tersebut. Sebagai informasi, perempuan muda itu sifatnya tomboy, dan sejak kejadian adanya perewangan (khodam) itu mengganggunya, ia tidak pernah sholat lagi.
Beberapa hari kemudian pada saat penulis hendak berangkat meninggalkan daerah tersebut untuk kembali melanjutkan dinas ke Jayapura, Papua. Sekitar 30 menit sebelum berangkat ke bandara, saat masih di kantor, penulis kedatangan beberapa orang yang salah satunya adalah perempuan muda tersebut. Dia minta tolong agar entitas ghaib (perewangan) tersebut dikeluarkan dari tubuhnya karena ia merasa terganggu dan ingin kembali normal. Saat itu penulis menyanggupi dan memintanya duduk disebuah bangku dalam ruangan kantor tersebut. Dengan membaca doa dan niat untuk mengeluarkan entitas ghaib tersebut, dalam hitungan beberapa menit kemudian terlihat, tubuh perempuan tersebut kejang-kejang dan gigi geliginya gemurutuk keras sebelum dia jatuh pingsan.
Atas izin Tuhan YME, penulis kembali membangkitkan tenaga perempuan muda tersebut secara spiritual dan melakukan totok di beberapa titik syaraf (acupoints) nya, dan satu dua menit kemudian ia kembali siuman. Pada saat itu ia mengatakan bahwa pada saat ia mengalami kejang-kejang dan sebelum pingsan, dia melihat bahwa ada warna merah (pen: jin yang mengganggunya) keluar dari dari dalam tubuhnya. Proses pengusiran entitas ghaib yang mengganggu (exorcism) ini kurang lebih sepuluh menitan. Alhamdulilah setelah itu dia kembali dalam keadaan normal dan sehat wal’afiat.
Yang menarik lagi adalah bahwa ketika ia selesai menjalani proses exorcism tersebut, ia berbicara kepada penulis dengan gaya yang kembali feminin, jauh dari kesan atau sifat tomboynya selama ini. Dia meminta nasihat apa yang harus ia lakukan kemudian. Penulis hanya menyarankan ia untuk kembali beribadah menjalankan sholat sesuai ajaran agamanya dan meminta seorang ustadz mengajarkannya mengaji. Penulis hanyalah perantara yang “berjodoh” ditemukan oleh Tuhan YME untuk membantu perempuan muda tersebut lepas dari gangguan makhluk atau entitas ghaib yang mengganggunya selama ini.
Demikian kisah nyata ini dan semoga para pembaca dapat mengambil hikmah dari kejadian ini. Semoga bermanfaat !