Para pembaca artikel yang budiman, pada kesempatan ini penulis ingin berbagi mengenai keadaan atau kondisi mata ketiga (ajna) yang mendapatkan ‘pencerahan’ atau petunjuk Ilahiah. Kok aneh ya? Apa maksudnya?
Cukup banyak orang yang mengaku telah ‘terbuka’ mata ketiganya sehingga mereka bisa melihat makhluk astral (ghaib) di suatu tempat seperti jin, hantu, kuntilanak, genderuwo, penunggu rumah, dan sejenisnya. Namun, berapa persen kah yang pernah melihat dimensi tinggi seperti alam malaikat dan alam para Ascended Masters (termasuk para enlightened human spirits / dewa) ? Mungkin hanya sedikit sekali yang menjawab pernah dan itupun cukup banyak keraguan dalam diri orang tersebut untuk menjawab dengan pasti. Beda dengan mereka yang merasa pernah melihat alam rendah seperti golongan jin, hantu dan sebagainya, bukan ?
Hal ini lumrah terjadi karena beberapa faktor berikut:
- Sugesti dari pikiran bawah sadar yang sejak dari kecil ditanamkan oleh orang tua kepada anak-anaknya mengenai ‘dunia bawah’ tersebut sehingga tercipta ‘anchor’ yang pada saatnya akan memunculkan entitas ghaib golongan ‘bawah’ juga (kondisi bagi mereka yang merasa bisa melihat namun ternyata ‘terhalusinasi’)
- Dimensi yang diakses oleh para clairvoyance disibukkan dengan makhluk dunia bawah tersebut. karena mereka ‘memang’ lebih mendominasi lingkungan yang sekarang didiami oleh manusia. Dengan merosotnya keadaan/kondisi bathin dan kemungkaran dimana-mana, maka energi negatif yang tersebar di banyak tempat sampai dengan yang terdekat pada diri setiap orang memicu munculnya entitas ini. Namun pola pemunculannya tidak selalu sama, dan umumnya mereka muncul saat vibrasi energi positif kita melemah dan mereka mendapatkan lebih banyak ‘nutrisi’ untuk masuk ke dimensi kita. Tak jarang terjadi ‘benturan’ antar dimensi yang menyebabkan sebagian dari kita yang mengalami masalah.
Sedangkan dimensi tinggi yang lebih banyak menyentuh alam malaikat dan ascended masters, lebih banyak ‘ditemukan’ atau setidaknya ‘dirasakan’oleh mereka yang juga sering melatih olah spiritual dan praktek-praktek yang positif seperti sering memancarkan cinta kasih dan kasih sayang universal, dan senantiasa melatih diri dengan berbagai teknik pembersihan (purification) misalnya melalui meditasi, zikir, dan sebagainya. Hal ini membuka secara telepatik hubungan antara dimensi manusia dan dimensi tinggi melalui jalur-jalur spiritual tubuh yang sudah tercerahkan termasuk melalui proses perputaran ‘roda’ (chakra) ilahiah yang sempurna.
Ada beberapa sinyal atau ‘penampakan’ dari dimensi tinggi yang bisa ditangkap oleh manusia, antara lain:
- melalui panca indera, misalnya melalui penglihatan (koordinasi harmonis mata ketiga dengan mata lahiriah) untuk dapat melihat entitas malaikat dan/atau ascended master; atau pendengaran (misalnya mendengarkan ‘suara’ dimensi tinggi); atau rasa (misalnya tubuh yang diangkat oleh malaikat ke suatu tempat dan kemudian kembali dalam ke tempat semula lalu terasa nafas kita yang benar-benar baru saja mengalami perjalanan spiritual)
- melalui penglihatan mata pada batu atau mustika yang kadang-kala menampakkan kebesaran Ilahiah, seperti lafadz atau simbol-simbol sakral
- melalui pancaran yang dimunculkan seseorang yang telah mencapai pencerahan misalnya halo atau bisa berupa pancaran cahaya/ sinar yang berada di atas chakra mahkotanya. Biasanya hal ini terjadi ketika orang yang bersangkutan sedang memberikan nasihat atau uraian spiritual dan sinyal ini ditangkap oleh orang (yang memiliki kemampuan mata ketiga) juga saat melihat orang tersebut sedang berbicara.
- dan lain-lain
Beberapa poin di atas dipaparkan oleh penulis berdasarkan pengalaman dan pengamatan. Mungkin tidak semua orang bisa memasuki dimensi ini namun setidaknya kita bisa berbagi. Tujuan dari paparan ini adalah untuk mengajak kita semua bersama-sama meningkatkan spiritualitas kita dengan teknik yang kita miliki dan yakini.
Tuhan YME memberikan kepada makhluk ciptaan Nya berbagai kelebihan dan ketika kita secara spiritual terhubung dengan dimensi-dimensi itu maka saat itu seyogyanya kita mengucapkan puji syukur dan terimakasih karena Dia telah memberikan hikmah bagi hidup kita. Ketika kita seringkali melihat alam/dimensi atau entitas bawah seperti jin, hantu, dan sebagainya, maka kita lebih perbanyak istighfar dan memohon ampunan karena mungkin kita kurang melatih atau memperbaiki spiritualitas kita dan kita bisa mengambil hikmah bahwa alam atau entitas itu memang ada sehingga perlu kita kembangkan kebajikan untuk kembali mencerahkan diri dan lingkungan kita.
Demikian pula ketika kita pernah walaupun satu atau dua kali diberikan penglihatan atas dimensi atas (malaikat dan ascended masters), maka kita wajib bersyukur karena kita bisa melihat sebuah dimensi positif yang mencerahkan kita secara spiritual. Kita dituntut untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta agar senantiasa memiliki aura positif dan bisa membantu sesama yang membutuhkan.
Menurut penulis, sering terjadi kerancuan dalam pemikiran sebagian orang terutama yang berkecimpung dalam dunia ghaib ketika mereka menggunakan bantuan atau memanfaatkan entitas dari alam bawah. Mengapa? Karena entitas tersebut pun sebenarnya tidak memiliki kemampuan penyembuhan yang sejati, bahkan tak jarang energi negatif yang mereka pancarkan memiliki vibrasi yang menjauhkan diri praktisi dan pasien mereka dari memperoleh pencerahan Ilahiah.
Dari artikel ini penulis hanya ingin mengingatkan kita semua untuk berpacu dalam kebaikan, meningkatkan welas asih dan kasih sayang kepada sesama, terus melakukan pembersihan diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan YME agar kita bisa hidup harmonis dan selaras dengan alam semesta dan kehenda Ilahi sehingga kita memperoleh keselamatan dunia akhirat. Amin.