Memang pengaruh acara hipnotis, khususnya di televisi benar-benar efektif mempengaruhi pandangan masyarakat selama ini. Sekalipun semua orang mungkin sudah tahu banyak manfaat positif dari mengikuti pelatihan hipnotis seperti hipnoterapi untuk membantu penyembuhan berbagai gangguan psikologis dan psikosomatis, namun masih banyak pula yang menganggap hipnotis merupakan teknik atau alat yang efektif untuk membongkar rahasia orang lain. Apakah hal ini benar?
Penulis yang juga merupakan konsultan dan instruktur di bidang Hypnosis dan Hypnotherapy telah beberapa kali mendapatkan telepon dari mereka yang ingin belajar hipnotis (hypnosis), bahkan ingin meminta jasa penulis untuk membongkar rahasia orang lain, khususnya bagi pasangan suami-istri yang sedang bermasalah. Namun, penulis senantiasa menjelaskan apa adanya, dan tidak memiliki tendensi untuk menjerat klien dengan berbagai janji muluk. Kebanyakan mereka membuat kesimpulan bahwa hipnotis adalah sebuah magic seperti yang mereka saksikan di layar kaca, mampu mengetahui rahasia orang hanya dengan cara yang sangat mudah.
Perlu diketahui para pembaca, bahwa hipnotis yang disaksikan di layar kaca sudah di ‘setting’ secara khusus, baik terhadap orang-orang yang akan tampil dan lokasi shootingnya. sehingga tidak heran dengan teknik ini hipnotis jenis ini disebut Stage atau Entertainment Hypnosis. Dari kata Stage atau Entertainment Hypnosis saja sudah menunjukkan bahwa hipnotis ini berlaku di “panggung ” artinya dibuat setting yang menarik untuk mendapatkan perhatian pemirsa. Bayangkan jika tidak ada persiapan atau setting, dan apa yang terjadi bersifat spontan, berapa banyak kegagalan dari ahli hipnotis tersebut, belum lagi masalah ‘perbuatan tidak menyenangkan’ yang bisa menjadi delik aduan kepada pihak berwenang akan meningkat drastis karena tidak semua orang ingin diperlakukan sebagaimana dalam pertunjukan hipnotis, bukan?
Hipnotis tidak bisa serta merta membongkar rahasia orang lain melalui seseorang yang terlibat suatu masalah, karena hipnotis hanya membuat orang tersebut lebih rileks bahkan fokusnya saat dihipnotis meningkat ketika mendengarkan sugesti. Tingkat kesadaran masih dimiliki suyet (subject) tersebut dan hal ini tentunya bisa membuatnya bisa berbohong. kalaupun dia ingin bercerita atau membuka sebuah rahasia, tidak lain dan tidak bukan karena memang ia mau mengatakannya.
Anggapan tentang Hipnotis bisa disalahgunakan untuk membongkar rahasia atau membuka aib orang lain ini malah cenderung menimbulkan dampak lain yang lebih serius karena akan dianggap bertentangan dengan nilai-nilai agama atau etika. Bahkan tidak jarang yang akhirnya mengambil kesimpulan bahwa hipnotis menggunakan jasa “jin”, dan sebagainya. Oleh sebab itu, penulis memandang perlu untuk mengklarifikasi berbagai fenomena yang ada dan berharap agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi. Demikian pula bagi para ahli hipnotis panggung yang sering tampil baik di layar kaca maupun di berbagai panggung hiburan untuk lebih sensitif dan tidak menimbulkan persepsi negatif sekalipun pertunjukkan hanya bersifat menghibur. Perlu diingat bersama bahwa masih banyak hal lucu lain yang bisa digali, tetapi tidak dengan melabrak atau bersinggungan dengan nilai-nilai sosial, etika dan agama, apalagi di negara kita yang mayoritas memiliki nilai religius yang tinggi.
Penjelasan dan sosialisasi adalah hal penting sehingga kita bisa menghindari kesalahpahaman yang intinya akan menimbulkan persepsi negatif, pro dan kontra yang tentunya tidak memberdayakan. Kita bisa melihat di negara-negara lain dimana Hipnotis (Hypnosis) mendapatkan tempat yang sejajar dengan ilmu pengetahuan lain bahkan menjadi bagian integral dari keilmuan psikologi maupun medis, seperti di Amerika Serikat dan Inggris sejak tahun 1955 ke atas.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua !