TRANCE STATE 
Seperti yang telah kita ketahui bahwa sebenarnya fenomena yang menyerupai hipnotis sendiri sudah ada sejak awal peradaban manusia, sekalipun istilah Hipnotis (Hypnosis) baru dikenalkan beberapa abad lalu oleh Dr James Braid (1795-1860), yang sering disebut juga the Father of Hypnosis. Ia adalah seorang skeptis yang membuang bayang-bayang okultisme dari mesmerisme melalui penggalian terhadap trance state.
Di berbagai belahan dunia, fenomena yang dihasilkan dari efek trance ini memang luar biasa. Jika kita mengenal beberapa metode pengukuran kedalaman tingkatan trance seperti Davis-Husband Scale yang terkenal, kita bisa menemukan beberapa keajaiban yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar (subconscious mind) kita. Beberapa diantaranya adalah
- eye catalepsy (dimana mata bisa mengunci hanya dalam hitungan beberapa saat saja setelah dilakukan induksi dan tidak bisa dibuka sekalipun dipaksa sekuat tenaga)
- hand rigidness (dimana tangan bisa menjadi kaku dan tidak bisa dibengkokkan setelah mendapat sugesti seperti ‘besi’, dan sebagainya)
- glove anasthesia (dimana terjadi rasa kebas di bagian kulit seperti efek anastesi, atau bisa merasakan sensasi yang berbeda terhadap panas menjadi dingin)
- halusinasi visual dan auditory (bisa halusinasi positif yakni dalam kondisi trance tertentu apa yang tidak ada bisa muncul, atau halusinasi negatif, yaitu dari yang semula ada secara fisik, namun setelah memasuki trance level tertentu bisa hilang (tidak terlihat atau terdengar))
- Hyperesthesia (yakni meningkatkan sensitivitas terhadap sentuhan atau suara, sehingga seseorang bisa merasakan sesuatu benda, misalnya, kemudian mendeteksi dimana benda tersebut berada ketika dipindahkan tanpa sepengetahuannya)
Sekalipun fenomena yang dihasilkan dari pengujian kedalaman trance di atas mungkin dikategorikan sebagai kelainan (abnormal behaviour), namun nyatanya mereka adalah miracle yang sering terjadi dalam kehidupan kita yang juga mengandung makna tersirat bahwa kekuatan pikiran melebihi kekuatan fisik (mind over matters). Bagi masyarakat awam, efek yang dihasilkan oleh hipnotis di atas sering disalahartikan sebagai kekuatan makhluk ghaib seperti jin, dan sebagainya.
Jika dahulu kala, nenek moyang kita menganggap mustahil untuk bisa pergi ke bulan, maka pada zaman kita, hal itu bukan hal yang mustahil karena ilmu pengetahuan mampu membuktikan secara empiris melalui penemuan teknologi yakni pesawat ruang angkasa yang bisa pergi ke bulan. Demikian pula dengan berbagai keajaiban yang terjadi pada diri manusia, sekarang sebagian telah dipelajari oleh para ahli misalnya di bidang psikologi, medis, fisika dan lain-lain.
Untuk bisa mengeksplorasi lebih dalam, tentunya kita harus membuka diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Namun, itu tidak serta merta bisa mengesampingkan fakta bahwa banyak sekali fenomena yang terjadi yang belum terjawab dan menjadi rahasia alam semesta/ Ilahiah.
Di negara kita, banyak budaya tradisional yang jika dilihat dari kacamata keilmuan hypnosis, dapat dikategorikan dalam fenomena dari trance, seperti debus, kuda lumping, bambu gila, dan sebagainya. Hanya saja ‘pembangkitan’ trance nya menggunakan teknik-teknik tradisional seperti menggunakan mantra, ajian, bahkan kemenyan, tirakat seperti puasa mutih dan lain-lain. Bahkan adapula induksi yang hanya menggunakan tepukan, sentuhan dan sebagainya tanpa menggunakan sugesti yang bersifat verbal. Apakah ada yang mistis dari fenomena ini? Mungkin sebelum anda membaca artikel ini, ada yang menjawab YA, namun setelah membaca artikel ini, semoga memiliki pemahaman baru yang lebih memberdayakan.
Untuk mengikuti pelatihan Hipnotis dan mengetahui seberapa dalam trance level anda, silakan simak jadwal pelatihan saya di situs ini, atau anda bisa membuat appointment langsung dengan menghubungi penulis di 0815 3570966.
Semoga artikel ini bermanfaat !