Evil Eye : Antara Takhayul & Niat Jahat

evil eye “Evil Eye” jika diterjemahkan secara harfiah menjadi “Mata Jahat”. Istilah ini sebenarnya dikenal sejak zaman dulu di berbagai peradaban dan keyakinan. Secara sederhana dikatakan bahwa niat jahat bisa diproyeksikan dari pandangan atau mata jahat seseorang kepada orang lain. Dalam buku karangan Dr. Bruce Goldberg, “Self-Defence against psychic attacks and evil spirits” dikatakan bahwa:

The technique of “fascinating” or “overlooking” the victim with a glance has been termed the Evil Eye. Europeans for a long time believed that when you look at something, a ray or beam or force of some kind flows out from your eyes to the thing seen, and that the ray or force which emanates from some people’s eyes, voluntarily or involuntarily, is noxious and destructive”  

Kata “fascinating” dari evil eye ini, misalnya berupa kemampuan untuk menarik perhatian para wanita dengan pandangan seorang lak-laki dengan cara tertentu yang bisa mengakibatkan wanita tersebut menjadi terhalusinasi.  Mata dianggap memiliki kekuatan atau memancarkan kekuatan yang berasal dari niat jahat pelakunya, bahkan ada ungkapan yang mengatakan bahwa “pandangan mata dapat membunuh (if looks could kill)”.

Ada dua jenis Evil Eye, yaitu yang bersifat involuntary, dimana orang yang memiliki pandangan itu tidak memiliki kontrol secara sadar,  dan yang kedua disebut premeditated malice, dimana pandangan mata orang tersebut disengaja, dan mengandung unsur kedengkian terencana.  Orang-orang di Slavia Selatan di Eropa memiliki cara unik untuk mengatasi mereka dari Evil Eye ini misalnya dengan mandi atau berendam dalam air yang di dalamnya diletakkan uang logam dari tembaga, dan setelah membaca mantra, mereka memberikan sejumlah uang kepada pengemis yang buta, dan berharap bahwa mereka dapat mentransfer bencana yang menimpanya tersebut ke uang logam tersebut.

Ada pula yang menggunakan beberapa jenis tanaman atau tumbuhan yang dipercaya bisa menangkal pengaruh Evil Eye seperti bawang putih di Yunani, Sage dan Rosemary di Spanyol dan Portugal, dan cara-cara lain yang berbeda di belahan dunia yang lain seperti menggunakan jimat tertentu baik yang dikenakan seperti kalung dan ada pula yang digantung di depan pintu rumah berupa pita berwarna merah pada sejarah bangsa Inggris.

Pernahkah anda melihat ada orang yang pernah anda temui yang memiliki sorot mata Evil Eye ini?  Dahulu waktu penulis masih kecil, pernah melihat seseorang penumpang angkutan kota yang memiliki sorot mata yang sangat tajam dengan alis yang tebal, sehingga walaupun ia hanya berlalu dengan cepat, kesan pandangan mata yang tajam tersebut masih memberkas dalam pikiran.  Sebenarnya fenomena Evil Eye ini bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan ketika kita melihat orang dengan mata juling atau “dijulingkan” sudah cukup membuat kesan yang menakutkan, bukan?  Apalagi jika mengandung niat buruk, kedengkian, kebencian dan sebagainya yang berasal dari proyeksi secara sadar maupun tidak sadar dari seseorang kepada orang lain.

Sekalipun kesan mistis dan takhayul terkandung dari fenomena Evil Eye ini, namun kita tidak bisa juga meremehkannya, karena mau tidak mau, sengaja atau tidak disengaja, ketika kita melihat tatapan atau sorot mata yang menakutkan, misalnya, itu akan terekam dalam sub-conscious mind kita secara langsung, sehingga bisa berakibat buruk jika disalahgunakan oleh orang lain dan itu bisa saja membekas dalam pikiran orang yang menjadi korbannya dan berpotensi menimbulkan trauma tertentu ketika ia berhadapan lagi dengan orang tersebut atau orang lain yang memiliki ciri khas, pola atau bahasa tubuh yang sama.

Demikian artikel ini penulis buat untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua.