Mungkin kita sering mendengar bahkan beberapa di antara kita sering merasakan pernah mengalami atau berada di suatu tempat padahal sebelumnya kita belum pernah ke tempat itu. Ini yang biasa disebut Deja Vu. Apa itu Deja Vu? Mari kita simak artikelnya berikut ini.
Deja Vu berasal dari Bahasa Perancis yang secara harfiah berarti pernah melihat atau pernah merasa. Secara garis besar deja vu dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu:
- Deja Senti : sebuah perasaan yang dialami seseorang di masa lalu sangat mirip dengan yang dirasakannya saat ini.
- Deja Vecu : merupakan perasaan dimana seseorang telah mengetahui apa yang sedikit lagi akan terjadi atau merasa telah mengingat hal tersebut
- Deja Visite : dimana seseorang merasakan pernah mengunjungi suatu tempat yang benar-benar baru. Biasanya orang tersebut merasa bahwa ia memiliki pengetahuan seperti letak tempat tersebut, padahal ia belum pernah kesana.
Dari literatur yang ada misalnya wikipedia, dikatakan bahwa para scientist terutama dalam bidang psikologi maupun psikiatri menolak jika Deja Vu dikaitkan dengan suatu kemampuan untuk melihat apa yang akan terjadi (Precognition atau Prophesy). Mereka lebih senang untuk menyatakan bahwa Deja Vu merupakan anomali dari ingatan (memory). Pandangan pakar tersebut tidak selamanya benar, karena penulis pernah mengalami Deja Vu yang merupakan petunjuk atas suatu kejadian di masa yang akan datang, bahkan pernah melihat kejadian 15 tahun setelah mengalami mimpi terang (lucid dream), yakni melihat kondisi pada saat orang tua dari penulis meninggal. Dalam posisi terbaring dan pakaian yang sama baik warna dan jenis pakaian yang dikenakan. Tapi di sisi lain, mungkin penulis beranggapan bahwa para peneliti itu kurang mendapatkan bukti dari orang-orang yang ditelitinya selama ini yang dapat membuktikan bahwa Deja Vu tidak 100% non-precognition.
Dari pengamatan penulis, Deja Vu bisa berpotensi sebagai petunjuk atas sesuatu yang akan terjadi (Precognition atau Prophesy) khususnya pada :
- Orang yang terlahir sebagai indigo
- Orang yang memiliki kemampuan cenayang/ intuisi atau sixth sense yang merupakan “gift” maupun berasal dari latihan misalnya meditasi yang telah cukup dalam dan intens. misalnya memasuki tahap Jhana
- Antara hubungan dalam keluarga yang sangat dekat seperti ibu dan anak, suami dan istri, maupun sesama anak misalnya anak kembar, yang memungkinkan munculnya telepathic power akan suatu kejadian yang bakal terjadi melalui mimpi terang.
Sedangkan Deja Vu yang hanya bersifat halusinasi atau anomali pada ingatan (memory) bisa terjadi pada orang yang sering mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang membawa efek halusinogen seperti psikotropika, mengkonsumsi makanan yang mengeluarkan racun tertentu seperti pada kelompok jamur tertentu, dan mungkin apa yang dikatakan dalam penelitian seperti konsumsi berlebih atas zat kimia yang terkandung dalam obat seperti amantadine dan phenylpropanolamine.
Semoga artikel ini bermanfaat !