Ketika kita melihat suatu ilmu pengetahuan, dalam hal ini energi alam semesta atau Ilahiah seperti Prana dan Reiki yang perlu diketahui adalah apakah ilmu tersebut mendapatkan sumber murni dari alam semesta atau dari energi negatif. Kebanyakan orang menilai hanya dari luar saja seperti nama yang asing di telinga, ritual atau tradisi yang asing dan sebagainya sehingga menarik kesimpulan dengan cara menggeneralisasi bahwa semuanya pastilah berasal dari energi negatif. Seyogyanya kita perlu memperhatikan lebih jauh beda antara energi positif atau Ilahiah dan energi negatif ini.
Sejauh ini memang hanya mereka yang waskita yang mampu merasakan dan melihat fenomena ini, baik meditator dan orang-orang yang mencapai tingkatan spiritual tertentu. Namun, sebagian besar menilainya dari kulit luar saja. Untuk memudahkan kita membedakan mana yang berasal dari energi alam asli atau energi negatif bisa kita cermati dari beberapa hal sebagai berikut:
- Dari Master yang mengajarkannya apakah mereka memiliki passion untuk membantu sesama dan mengembangkan sifat-sifat Ilahiah dari suatu terapi energi, meditasi dan tradisinya (yang bersifat universal), atau apakah sebaliknya, diisi dengan motif mencari materi sebanyak-banyaknya saja.
- Dari sifat atau watak yang diciptakan melalui suatu pelatihan, apakah akan membuat praktisinya lebih berkembang dalam hal positif, mendekatkan diri kepada Tuhan YME, atau malah sebaliknya menjauh dan membuat praktisinya mudah terpancing amarah, ego, kebencian, dan sebagainya. Yang pertama disebutkan dalam poin ini menunjukkan ilmu yang diajarkan adalah energi semesta atau Ilahiah, sedangkan yang disebut belakangan merupakan ciri dari ilmu yang berdasarkan energi negatif atau setidaknya Guru yang mengajarkannya sendiri masih melekat dengan berbagai penyakit duniawi.
- Ketika mendapatkan penyelarasan, apakah konsep keilmuan yang diajarkan dan energi yang dirasakan bersifat positif dan malah membantu dalam proses penyelarasan energi, atau malah sebaliknya.
- Bagi yang mempunyai kemampuan waskita, biasanya bisa melihat dengan mata ketiganya apakah energi yang diakses berasal dari alam semesta atau bukan. Mungkin tidak perlu langsung percaya hanya karena melihat jaringan atau promosi keilmuan tersebut, namun kita bisa menggunakan intuisi kita, dan tentunya berdoa kepada Tuhan YME agar kita mendapatkan seorang Master yang sebenarnya.
- Adanya hubungan positif antara Master dan praktisi paska pelatihan, sehingga jika praktisi merasakan ada yang kurang dipahami atau teknik terapi yang sesuai untuk menyembuhkan penyakit tertentu, maka ia bisa dengan mudah berkonsultasi dengan Masternya.
Demikianlah sekilas perbedaan antara ilmu yang berdasarkan energi Ilahiah dan yang berdasarkan energi negatif. Semoga bisa memberi manfaat !