Artikel Khusus Metafisika: Ada sesuatu di luar sana!

keselarasan“Ada sesuatu di luar sana (There’s something out there)” menjadi judul sekaligus topik bahasan dalam artikel ini. Nyatanya kita tidak hidup sendiri di alam semesta ini. Yang kasat mata jumlahnya saja sudah banyak sekali, apalagi yang tidak kasat mata. Penulis sengaja menggunakan yang tidak kasat mata ini untuk semua makhluk baik yang tidak terdeteksi dengan mata telanjang maupun makhluk yang berada di dimensi astral.

Keberadaan dari segala sesuatu memiliki interaksi yang tidak bisa disepelekan karena baik yang terlihat maupun tidak terlihat tersebut setiap saat, setiap waktu terus  berproses. Dengan pengandaian pada manusia yang beranak-pinak dan bertransformasi, begitupula dengan ‘mereka’ yang ada di luar sana.  “Di luar sana” tidak berarti jauh, tetapi tidak juga selalu dekat. Ketika kita tidak secara bijak memperhatikan apa yang terjadi di dalam diri kita sendiri, terutama pada pikiran kita, maka lebih sulit untuk mendeteksi keberadaan ‘mereka’.

Sekalipun demikian, kita tidak perlu cemas atau takut berlebihan karena apapun yang terjadi sudah ada dimensi-dimensinya, dan hukum alam merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada semua dimensi tersebut. Hanya saja bagi kita sulit memahami keberadaan semua dimensi tersebut kecuali mereka yang memiliki bakat atau kemampuan bawaan sejak lahir maupun telah mencapai tingkatan tertentu dalam meditasi.  Ada plus dan minusnya bagi kita yang mengetahui dimensi tersebut, yakni:

Plus nya bisa berupa:

  • Memperluas pengetahuan, wawasan dan pemahaman akan hakikat kehidupan itu sendiri
  • Meningkatkan kepekaan dan menjaga keseimbangan dalam setiap proses interaksi baik antar manusia maupun antar dimensi
  • Menjadi lebih bijak dan tidak memiliki rasa takut akan sebuah transformasi spiritual bahkan kematian
  • Bisa memberi hikmah bagi orang lain agar dapat meningkatkan kadar spiritualitas sampai terjadinya pencerahan
  • Senantiasa menjaga pikiran, ucapan maupun tindakan untuk meningkatkan pemahaman akan diri dan keterkaitannya dengan alam semesta dan Sang Pencipta

Minusnya bisa terjadi seperti:

  • Saat orang tersebut gagal menyelami hakikat dari apa yang ia saksikan, maka ia akan terganggu secara emosional bahkan merugikan dan membahayakan diri sendiri
  • Ketika orang tersebut menganggap semua fenomena yang dilihatnya dan menganggapnya 100% mengganggu kehidupan sebagai manusia, maka bisa berakibat buruk seperti stress bahkan gila
  • Kemelekatan terhadap pengetahuan dimensi astral dan tidak bisa ditata laksana dengan bijak melalui pikirannya, bisa menimbulkan bekas yang membawa orang tersebut sulit mencapai pencerahan (enlightenment) secara spiritual
  • Pemahaman yang salah ketika menterjemahkan sebuah fenomena bisa berakibat pada terganggunya keseimbangan mental dan bisa berakhir pada gangguan kejiwaan

Masih banyak lagi sebenarnya plus dan minus dari kemampuan seseorang yang bisa mengetahui ‘something out there’ tersebut, terlepas dan kesiapan ataupun ketidaksiapannya. Meskipun demikian, kita tidak perlu khawatir karena proses alam semesta ini terus berjalan dan intervensi dari Tuhan YME dimana-mana memungkinkan kita bisa lebih ‘waras’ menyikapinya. Yang bisa kita lakukan setelah memiliki kemampuan tersebut adalah selalu bersyukur kepada Tuhan YME, memperbaiki diri dari segala hal yang bisa mengganggu keselarasan kita dengan alam semesta dan Sang Pencipta, serta menemukan orang yang tepat untuk berbagi dan meminta nasihat.  Pro dan kontra antara science dan metafisika biarkanlah terjadi dan kita hanya perlu mengamatinya tanpa harus terjebak pada pandangan sempit karena pencapaian setiap orang tidaklah sama.

Semoga artikel ini bermanfaat khususnya bagi pencinta filsafat kehidupan.