Tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri. Untuk bisa mengungkapkan apa yang dipikirkan dan melakukan pertukaran informasi antara kita dengan orang lain maka komunikasi dalam bentuk verbal maupun non-verbal menjadi hal yang penting. Bahkan kedewasaan pun bisa terlihat dari bahasa yang kita gunakan baik secara sadar melalui bahasa verbal maupun secara refleks melalui bahasa tubuh. Mengapa dikategorikan demikian? Karena ketika sebuah informasi masuk melalui panca indera kita dan diproses oleh otak kita, maka otak akan memberikan perintah kepada tubuh untuk memberikan reaksi yakni pertama melalui bahasa tubuh (body language) yang bersifat non-verbal, baik ditunjukkan oleh ekspresi muka, gerakan tangan, dan sebagainya. Sedangkan, proses komunikasi yang bersifat verbal biasanya terjadi setelah proses otak mencerna apa yang diterimanya yang memicu adanya reaksi berupa proses komunikasi secara verbal tersebut, misalnya ketika menerima pertanyaan dari orang lain, memberikan reaksi berupa komentar kita atas cuaca panas, dan sebagainya.
Bahasa non-verbal seperti body language lebih mendominasi dan memberikan pesan yang biasanya refleks dan tidak mengada-ada. Namun, ketika sebuah pesan yang tidak menyenangkan dan bersifat mengancam datang, maka otak akan menanggapinya dengan cara berbeda, dimana ia akan memerintahkan tubuh menghasilkan gerakan yang bisa “menyelamatkan” diri, sehingga body language pun bisa dimanipulasi, bahkan alat seperti “lie detector” pun bisa dilewati ketika seseorang bisa mengendalikan pikiran dan emosinya dengan tenang. Oleh sebab itu, mekanisme pengujian kebohongan dengan alat ini sebenarnya tidak begitu efektif jika dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu. Berdasarkan pengamatan penulis, Bahasa non-verbal bisa menjadi efektif ketika suatu aksi-reaksi terjadi secara natural dan memberikan efek kejut (surprise effect).
Di samping melihat gerakan tubuh, analisa bisa juga bisa dilakukan dengan mengamati pergerakan bola mata yang sering disebut Eye-accessing cues. Ada beberapa hal yang dapat diamati dari pergerakan bola mata seseorang, seperti
- Ketika kita membayangkan sesuatu yang bersifat visual dan bersifat “membangun” atau “membentuk” serangkaian peristiwa atau gambaran tertentu, maka mata akan lebih nyaman ketika digerakkan ke arah kanan atas
- Ketika kita membayangkan sesuatu yang telah lewat secara visual, maka bola mata akan bergrak ke arah kiri atas
- Ketika kita ingin menjelaskan sesuatu dengan menggunakan kata-kata, maka akses ke pikiran akan lebih mudah ketika bola mata digerakkan ke arah kanan tengah
- Ketika meningat kembali sesuatu kejadian atau peristiwa secara auditory (misalnya suara-suara), maka bola mata akan lebih nyaman jika digerakkan ke arah kiri tengah
- Saat menerima sebuah pesan bersifat kinestetik, maka bola mata akan bergerak ke arah kanan bawah
- Sedangkan saat melakukan dialog internal, misalnya self-talk atau “ngedumel”, maka biasnya bola mata bergerak ke arah kiri bawah.
Apakah semua orang bisa dideteksi dari eye-accessing cues di atas dan hasilnya bisa dipastikan benar terutama dalam menilai kejujuran seseorang? Menurut penulis, metode ini memiliki kelemahan karena pengamatan yang dilakukan pada orang yang memiliki dominan menggunakan tangan kanan, sedangkan metode ini banyak tidak tepatnya jika digunakan untuk orang kidal. Di samping itu, pada kenyataannya, berdasarkan pola atau kebiasaan berpikir seseorang dan mental state seseorang, seperti tingkat keseriusan dalam menanggapi suatu peristiwa atau kejadian juga bisa membuat metode eye-accessing cues di atas tidak efektif digunakan, apalagi jika khusus untuk menilai kejujuran seseorang.
Analisa yang lebih tepat untuk mengetahui kejujuran bisa saja menggunakan beberapa pendekatan sekaligus baik lie-detector, eye-accessing cues, observasi perilaku atau melakukan kalibrasi atas body language plus Intuisi dari investigator. Pada orang yang mengkonsumsi narkoba pengujian dengan metode di lie detector dan eye-accessing cues bisa gagal, sehingga pengujian ilmiah yang ditegakkan bisa berupa penggunaan pemeriksaan lab misalnya tes urine.
Semoga artikel ini bermanfaat !